Available Space [728x90]
Home » » Tempat Pembantaian Paling Mengerikan

Tempat Pembantaian Paling Mengerikan

Written By Beetlebum on Wednesday, May 7, 2014 | 5:11 AM

Tempat Pembantaian Paling Mengerikan - Sejarah umat manusia memang kelam. Bunuh membunuh, kanibalisme, cela mencela, perang, perebutan kekuasaan, semua hanya menisakan kepahitan dalam kehidupan kita.Namun masa-masa itu kini telah berakhir menyisakan berbagai sejarah yang perlu kita kuak kebenaran dan keabsahannya. Hal yang paling tragis yang terjadi di era manusia adalah perang. perberutan kekuasaan yang sangat banyak memakan korban.

Berikut adalah artikel 9 tempat yang berhasil saya kumpulkan dari berbagai sumber yang dinilai paling mengerikan sebagai tempat pembantaian manusia.

1. Tadmor Prison di Suriah
Kematian demi kematian di penjara ini seperti tak terbendung. Kekerasan di Tadmor begitu mengerikan dan benar-benar tak kenal ampun. Seorang mantan napi Tadmor menggambarkan penjara ini sebagai kerajaan maut dan kegilaan mengerikan. Tadmor memiliki penjaga haus darah, narapidana penjagal dan tawanan politik. Pada 1980, sesudah percobaan pembunuhan pada Presiden (di Damaskus), narapidana terpaksa membayar mahal.

Para perajurit menyerang penjara, mereka menggunakan halikopter dan mendarat di Tadmor. Para prajurit ini membatai 500 orang tawanan di sel mereka. Para napi ini mati mengenaskan, tidak dapat menyelamatkan diri karena para sipir merantai kaki mereka di dalam sel.

2. La Sante Prison di Paris, Perancis
Seperti penjara ‘maut’ lainnya, di sini pun nyawa manusia tak berharga. Perlakuan brutal oleh sipir penjara merajalela. Kesewenangan pengelola penjara membuat banyak napi akhirnya menjadi gila. Dari sisi fisik, sel-sel penjara penuh dengan binatang kutu dan tikus.

Keadaan ini berbanding terbalik dengan arti kata ‘ La Sante’ yang berarti kesehatan. Perbudakan antar sipir ke napi, napi ke sesama napi, sudah menjadi hal yang lumrah. Lebih parahnya lagi, kasus perkosaan antar sesama napi sangat tinggi dan terjadi setiap hari.

Tak heran kalau banyak napi tak tahan akhirnya bunuh diri, atau menjadi gila. Sepanjang tahun 2002 dikabarkan terjadi 122 kasus bunuh diri napi. Disusul 73 napi pada pertengahan 2003.

3. Rikers Island Prison di Rikers Island, New York AS
Pada 2007, salah seorang tawanan Charles Afflic mengalami penyiksaan yang berlebihan dari penjaga penjara sehingga harus menjalani pembedahan otak. Sebanyak 6 napi bunuh diri di selnya karena tidak tahan dengan tekanan batin yang dialami dipenjara tersebut.

4. La Sabaneta Prison di Venezuela
Kekerasan, telah menjadi ‘santapan’ sehari-hari. Fasilitas yang sangat minim, membuat wabah penyakit begitu mudah menyebar. Hal tersebut dikarenakan pelayanan dokter sangatlah minim, bahkan nyaris tak ada. Makanan, kurang dengan menu yang jauh dari sederhana.

Buruknya fasiltas yang diterima napi tersebut, sempat memakan korban 700 jiwa akibat wabah kolera. Di sini pun pernah terjadi pembataian masal yang mengambil korban 100- an napi tahun 1994.

Para staf penjara yang malas mengurusi napi, sehingga para napi bisa leluasa berbuat semaunya. Mereka berkelahi bahkan membunuh sesama napi dan para penjaga ‘menutup mata’ atas kejadian-kejadian tersebut.

5. Diyarbakr Prison di Turki
Penjara ini disebut sebagai penjara terkejam di Turki di mana segala kebrutalan dan kesadisan begitu lumrah terjadi. Dari 1981 sampai 1984, 34 orang tawanan tewas karena penyiksaan berlebihan, baik jiwa maupun fisiknya. Belum lagi kasus penyimpangan seksual yang merajalela.

Para napi sebenarnya telah melakukan protes terhadp pengelolaan penjara. Mereka melakukan mogok makan, bahkan membakar diri sendiri sebagai bentuk protes. Namun tidak berhasil. Fasilitas penjara ini ‘sangat mengerikan’ jauh dari standar.

Salah satu hal yang menakutkan adalah di mana anak-anak dijebloskan di sini harus mendapat hukuman penjara seumur hidup. Perlakuan jahat terhadap kemanusian sepertinya menjadi peristiwa yang rutin di temui di sana.

6. Alcatraz Island Prison: (San Francisco, CA)
Penjara ini dikenal sebagai “The Rock”, atau “Pulau Iblis”. Dibangun tahun 1920-an dan dirancang sedemikian rupa sehingga kemungkinan napi kabur sangat kecil sekali. Penjara ini benar benar menciptakan dunia sendiri karena para napi benar-benar terputus kontak dengan kehidupan di luar sana.

Dari situlah, para pejabat penjara bertingkah arogan serta perlakuan sipir yang kasar. Jadi, cukup banyak tahanan yang mengalami gangguan jiwa akibat tekanan psikologis yang luar biasa di sana. Bayangkan saja, di sana ada larangan untuk tidak bercakap cakap dengan napi lain. Intinya, hak-hak sebagai manusia, tidak pernah diakui di Alcatraz, alhasil, penjara ini ditutup pada 1963.

7. San Quentin Prison di San Quentin, California Amerika Serikat
Penjara ini dikenal sangat tidak manusiawi dalam memperlakukan para napi. Kepala mereka dibotaki dan dipaksa memakai seragam yang diberi nomor, merekapun hanya makan dengan wadah ember. Menghuni sel sempit dengan sedikit udara bahkan tanpa lampu.

Di penjara ini, nyawa tidak ada harganya. Kerusuhan antar ras kerap terjadi. Karena rasio antara penjaga penjara dan napi tidak sebanding, menjadikan banyak hal-hal terjadi diluar kontrol.

8. ADX Florence Supermax Prison di Colorado, Amerika Serikat
Penjara ini dibangun sebagai respon atas serangan terhadap para sipir dan staf yang terjadi di penjara lain di Amerika. Di penjara ini menerapkan maximum security untuk mencegah terjadinya serangan para napi terhadap sipir ataupun staf penjara. Karenanya, para napi diisolasi dari staf penjara. Para napi mengalami penyiksaaan psikologis karena selama 23 jam hanya dihabiskan di selnya. Mereka tak bisa kemana mana.

Menjadi narapida di ADX adalah suatu mimpi buruk tak tak terlupakan bagi mereka. Di sana mereka (napi) menerima perlakuan paling buruk dari yang terburuk. Oleh karena itu, para tahanan yang masuk di sini adalah para penjahat kelas kakap termasuk residivis.

9. Carandiru Prison di Brasil
Penjara yang terletak si Sao Paolo, Barzil ini memiliki sejarah yang mengerikan dimana tahun 1992 pernah terjadi pembantaian besar-besaran napi dimana diantara 11 napi yang tewas, 102 diantaranya meninggal akibat senjata polisi, sedangkan tidak ada satupun korban dari pihak kepolisian yang saat itu berjumlah 68 petugas.

Awal mula tragedi di penjara berdinding abu-abu tersebut adalah dari meletusnya perang ‘antar gank’ di dalam penjara yang melibatkan banyak narapidana. Katanya, sebenarnya saat itu banyak napi telah menyerah dan mereka justru meminta perlindungan polisi. Namun, ternyata dibalas polisi dengan menembaki mereka.

Setelah 10 tahun beselang, penjara tersebut resmi ditutup karena terbukti telah melanggar hak-hak azasi manusia dan kala itu menyisakan 7000 narapidana yang ditransfer ke penjara-penjara setempat. Menurut pemerintah di sana, Carandiru adalah simbol kebobrokan yang paling fatal atas sistem penjara di Brazil.

0 comments:

Post a Comment